SAR Gunakan Alat Berat, Evakuasi Korban Runtuhan Musala Ponpes Al Khoziny Berlanjut


SATUHABAR.COM, JAWA TIMUR - Sidoarjo - Upaya pencarian korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kini beralih menggunakan alat berat. Keputusan ini diambil setelah tim SAR gabungan memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik puing-puing bangunan empat lantai tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menegaskan, pemeriksaan intensif telah dilakukan di seluruh area reruntuhan sebelum keputusan itu diambil. “Hasil pemantauan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kehidupan, sehingga tim memasuki tahap evakuasi korban meninggal dengan bantuan alat berat,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Suharyanto mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno saat menemui keluarga korban yang sejak awal mengikuti proses pencarian di sekitar lokasi. Menurutnya, pihak keluarga sepakat untuk mempercepat proses evakuasi dan bahkan telah menandatangani berita acara persetujuan penggunaan alat berat.

Sebelumnya, pada Rabu (1/10) malam, tim SAR sempat mengevakuasi tujuh korban secara manual. Dari jumlah itu, lima orang ditemukan selamat sementara dua lainnya meninggal dunia. Evakuasi manual kala itu dilakukan untuk meminimalisasi risiko tambahan akibat kondisi bangunan yang masih rawan roboh.

Data BNPB per Kamis sore menyebutkan total 108 orang sudah berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 30 korban masih menjalani perawatan medis, 73 sudah dipulangkan, sementara lima orang dinyatakan meninggal dunia. Masih ada 58 orang lagi yang dalam pencarian.

“Tim SAR tetap berhati-hati dalam bekerja, sebab kondisi bangunan sangat tidak stabil,” tambah Suharyanto. (*)


Sumber: Inilah.com 

Lebih baru Lebih lama