![]() |
Logo Aplikasi Tawakkalna – Foto wikipedia |
SATUHABAR.COM, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi resmi memperkenalkan layanan digital terbaru melalui aplikasi Tawakkalna, yang memungkinkan jemaah haji tahun 2025 untuk memeriksa dan memverifikasi semua jenis izin resmi yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital sistem perizinan haji, yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi dalam pengelolaan jutaan jemaah yang datang dari berbagai negara setiap tahunnya.
Terintegrasi dengan Platform Tasreeh dan Nusuk
Layanan baru ini menghubungkan aplikasi Tawakkalna dengan platform perizinan haji Tasreeh, hasil kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan (SDAIA). Semua data perizinan juga secara otomatis tersinkronisasi dengan platform Nusuk, milik Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Melalui integrasi ini, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai izin resmi langsung dari ponsel mereka, tanpa harus melalui proses verifikasi manual yang memakan waktu.
Jenis Izin yang Tersedia di Aplikasi Tawakkalna
Jemaah kini dapat melihat dan memverifikasi beberapa jenis izin berikut:
Izin untuk pekerja musiman haji
Izin bagi relawan yang terlibat dalam layanan haji
Izin kendaraan resmi yang digunakan selama pelaksanaan haji
Dengan sistem ini, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan haji bisa dipastikan memiliki dokumen yang sah, sekaligus memudahkan petugas dalam pengawasan di lapangan.
Sanksi Berat bagi Pelanggar Izin Haji
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap peraturan izin haji akan dikenai sanksi tegas. Denda hingga 100.000 riyal Saudi (sekitar Rp 447 juta) dapat dikenakan kepada siapa pun yang:
Masuk ke wilayah suci tanpa izin resmi
Membantu pihak lain untuk melanggar peraturan
Menyediakan kendaraan atau fasilitas bagi jemaah ilegal
Kebijakan ini juga berlaku bagi warga negara lokal maupun jemaah internasional.
Meningkatkan Keamanan dan Pengawasan Selama Haji
Digitalisasi sistem perizinan ini dinilai sebagai langkah penting untuk memastikan kelancaran ibadah haji 2025. Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah Saudi ingin meminimalkan risiko pelanggaran administratif, sekaligus menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh jemaah. (*)
SUMBER: Detik.com