![]() |
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda |
SATUHABAR.COM, KALSEL - Banjarmasin - Pemerintah Kota Banjarmasin terus memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi perempuan. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menggandeng 17 perguruan tinggi di Banjarmasin untuk bersama-sama menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda, menegaskan pentingnya peran dunia pendidikan dalam membangun budaya yang menghormati hak perempuan dan bebas dari kekerasan.
“Kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga harus menjadi ruang yang aman, setara, dan melindungi seluruh civitas akademika, terutama perempuan,” ujar Ananda, Senin (16/6/2025).
Perjanjian Kerja Sama Wujudkan Kampus Aman Perempuan
Sejak tahun 2024, 17 perguruan tinggi di Banjarmasin telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kota Banjarmasin. Kerja sama ini menjadi fondasi dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan untuk mewujudkan kampus bebas kekerasan.
Komitmen ini juga menguatkan langkah Banjarmasin menuju kota ramah perempuan, seiring dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang membutuhkan penanganan bersama.
Satgas Anti-Kekerasan Dibentuk di Lingkungan Kampus
Salah satu langkah konkret dari kerja sama ini adalah pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi. Satgas ini memiliki peran strategis dalam mendeteksi, merespons, dan menyelesaikan kasus kekerasan di lingkungan kampus.
Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Banjarmasin turut memfasilitasi diskusi dan pelatihan bagi anggota satgas untuk memperkuat kapasitas dan jejaring kerja mereka.
“Peran satgas sangat krusial untuk membangun budaya kampus yang menjunjung tinggi kesetaraan gender dan menghargai hak asasi manusia,” tambah Ananda.
Call Center 112: Layanan Aduan Kekerasan 24 Jam Gratis
Pemkot Banjarmasin juga menyediakan layanan cepat tanggap melalui call center 112, yang dapat diakses secara gratis selama 24 jam oleh masyarakat untuk melaporkan tindakan kekerasan, termasuk yang menimpa perempuan dan anak.
“Cukup hubungi 112, gratis pulsa. Laporan bisa segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Bangun Generasi Aman dan Setara Dimulai dari Kampus
Diskusi dan kolaborasi ini diharapkan mampu menjadi wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi konkret antarperguruan tinggi. Selain itu, inisiatif ini diharapkan mendorong kampus menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan adil bagi semua. (*)
(sal/satuhabar)