![]() |
Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menetapkan target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 80 persen pada tahun 2029 melalui RPJMD Kotim 2025-2029. Meski dinilai ambisius, Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim menilai target tersebut dapat diraih dengan komitmen dan sinergi berbagai pihak.
“Target IPM 80 persen itu cukup tinggi, mengingat saat ini baru di angka 74,35. Tapi ini menunjukkan keseriusan Bupati agar ada upaya nyata dalam mendorong kualitas manusia di Kotim,” ujar Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman, Minggu (29/6/2025).
IPM Kotim Tumbuh Lambat, Butuh Percepatan 1-2 Persen per Tahun
Berdasarkan data BPS, rata-rata pertumbuhan IPM Kotim masih di bawah 1 persen setiap tahun. Jika ingin mencapai 80 persen pada 2029, Pemkab harus bisa menaikkan IPM sebesar 1-2 persen setiap tahun, tantangan besar yang memerlukan strategi konkret.
“Meskipun tidak mudah, pencapaian target ini tidak mustahil asal didukung oleh seluruh elemen, baik pemerintah daerah, OPD, dunia pendidikan, sektor kesehatan, maupun masyarakat,” jelas Eddy.
Pendidikan Jadi Kunci Utama Kenaikan IPM di Kotim
Salah satu penyumbang rendahnya IPM adalah rata-rata lama sekolah masyarakat Kotim yang hanya 8,3 tahun, setara dengan kelas 2 SMP. Padahal, pemerintah pusat sudah menetapkan kebijakan wajib belajar 9 tahun.
“Untuk mendongkrak IPM, pendidikan tidak boleh diabaikan. Idealnya, masyarakat Kotim bisa menyelesaikan minimal jenjang SMP bahkan SMA,” tegasnya.
BPS mencatat bahwa angka ini merupakan akumulasi dari seluruh penduduk, baik yang sedang maupun yang sudah menyelesaikan pendidikan.
Target Makro RPJMD Kotim 2025-2029 yang Ambisius
Selain IPM, Bupati Kotim Halikinnor juga menetapkan lima indikator makro lainnya dengan target yang cukup tinggi untuk tahun 2029:
Pertumbuhan ekonomi: 7,3% (naik dari 4,68% pada 2025)
Tingkat kemiskinan: 1% (turun dari 4,84%)
Pengangguran terbuka: 2,72% (turun dari 4,19%)
Indeks gini: 0,323 (dari 0,340)
Inflasi: 2,69% (sedikit naik dari 2,56%)
“Saya sengaja tetapkan target tinggi agar semua bekerja keras. Walaupun belum tentu tercapai 100 persen, setidaknya kita berupaya maksimal. Target rendah justru menurunkan semangat,” ungkap Halikinnor. (*)
(rul/satuhabar)