 |
| Bupati Murung Raya, Heriyus, bersama Wakil Bupati Rahmanto Muhidin dan jajaran Forkopimda, turun langsung menyambut kedatangan para kafilah dalam Malam Ta’aruf, menyambut dimulainya rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XII tingkat kabupaten, di Rumah Jabatan Bupati Murung Raya, Selasa (2/9/2025) malam. (Dok. RakyatKalteng) |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Puruk Cahu - Suasana penuh keakraban menyelimuti Rumah Jabatan Bupati Murung Raya, Selasa (2/9/2025) malam. Ratusan peserta dari berbagai kecamatan se-Murung Raya berkumpul dalam Malam Ta’aruf, menyambut dimulainya rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XII tingkat kabupaten.
Bupati Murung Raya, Heriyus, bersama Wakil Bupati Rahmanto Muhidin dan jajaran Forkopimda, turun langsung menyambut kedatangan para kafilah. Senyum ramah dan jabat tangan hangat menjadi awal interaksi antara pemerintah daerah dengan para peserta.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Murung Raya, saya ucapkan selamat datang kepada seluruh kafilah. Malam ini bukan sekadar pertemuan, tetapi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi di antara kita semua,” ucap Heriyus dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa STQ bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah.
“Mari jadikan STQ ini sebagai momentum untuk saling mengenal, mempererat persaudaraan, dan menebarkan semangat cinta Al-Qur’an di Murung Raya,” tambahnya.
Malam Ta’aruf diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pelantikan dewan hakim, hingga ramah tamah bersama. Kegiatan ini menjadi simbol keterbukaan dan dukungan pemerintah daerah bagi seluruh peserta.
Wakil Bupati Rahmanto Muhidin yang turut hadir menyampaikan harapannya agar para kafilah dapat menjaga semangat sportivitas.
“Jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan jadikan lomba ini sebagai sarana untuk belajar dan memperbaiki diri,” pesannya.
Dengan penyambutan yang penuh hangat ini, diharapkan para kafilah semakin bersemangat mengikuti rangkaian lomba dan mampu menampilkan kemampuan terbaiknya. STQ XII tahun ini diyakini akan semakin meriah, sekaligus menjadi momen memperkuat identitas religius masyarakat Murung Raya. (*)
(rul/satuhabar)