DPRD Kalteng Desak Solusi Efektif Atasi Banjir Rutin di Desa Hanjalipan

Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Sutik


SATUHABAR.COM, KALTENG - Palangka Raya - Banjir kembali melanda Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dan menjadi perhatian serius DPRD Kalimantan Tengah. Kondisi genangan yang sudah berulang ini dinilai membutuhkan evaluasi dan langkah nyata agar tidak terus-menerus membatasi aktivitas masyarakat.

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Sutik, menegaskan bahwa banjir di Hanjalipan bukan kejadian baru. Fenomena tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan warga, karena hampir setiap tahun air meluap hingga memasuki permukiman maupun fasilitas umum.

“Masalah ini tidak bisa hanya dilihat sebagai peristiwa musiman. Pemerintah daerah sudah mencoba melakukan relokasi, namun masyarakat tetap menolak karena alasan budaya dan kebiasaan hidup di tepi sungai,” jelas Sutik, Kamis (2/10/2025).

DPRD Kalteng, lanjutnya, menilai penanganan banjir di Hanjalipan harus lebih menekankan pada strategi darurat yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Upaya seperti penyediaan bantuan pangan, layanan kesehatan, dan sarana transportasi air menjadi langkah paling realistis, sambil tetap mencari solusi jangka panjang yang bisa diterima masyarakat.

“Kalau dipindahkan mereka tidak mau, jadi yang bisa kami dorong adalah adanya kesiapsiagaan yang lebih baik. Minimal kebutuhan dasar warga terpenuhi saat banjir datang,” tambahnya.

Sutik juga menyebut bahwa fenomena banjir di Hanjalipan menjadi catatan khusus bagi DPRD Kalteng untuk mengawal program pemerintah, agar kebijakan yang diambil tidak hanya formalitas tetapi betul-betul bisa diterapkan di lapangan.

Sementara itu, laporan BPBD Kotim menyebut puncak banjir terjadi pada 17 September 2025. Jalan utama desa sepanjang dua kilometer terendam air setinggi 30–60 sentimeter, dengan empat RT terdampak. Meski jumlah rumah yang benar-benar kebanjiran tidak banyak, DPRD menilai masalah ini cukup serius untuk segera dicarikan pola penanganan yang berkesinambungan.

Dengan sorotan ini, DPRD Kalimantan Tengah diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mendorong solusi yang lebih efektif, sehingga warga Desa Hanjalipan tidak terus hidup dalam ancaman banjir tahunan.

Lebih baru Lebih lama