BNNK Kotim Resmi Beroperasi, Fokus Cegah Peredaran Narkotika di Kalangan Generasi Muda

Wakil Bupati Kotim Irawati saat menyerahkan aset BNK kepada Kepala BNNK Kotim AKBP Muhammad Fadli


SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Upaya pemberantasan narkotika di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memasuki babak baru. Mulai 1 Oktober 2025, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) resmi berdiri dan mengambil alih tugas Badan Narkotika Kabupaten (BNK) yang sebelumnya berada di bawah pemerintah daerah.

Peresmian ditandai dengan penyerahan aset Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim oleh Wakil Bupati Irawati kepada BNNK Kotim. Aset yang dialihkan meliputi gedung kantor, satu unit mobil dinas, dua unit motor dinas, serta sejumlah peralatan elektronik.

Kepala BNNK Kotim, AKBP Muhammad Fadli, menyampaikan pihaknya segera melakukan konsolidasi internal dan menyusun struktur organisasi agar program kerja dapat langsung berjalan. Pada tahap awal, kegiatan difokuskan pada sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya narkotika, khususnya kepada pelajar SMA dan mahasiswa.

“Deputi pusat mengamanatkan agar dalam satu bulan sudah ada terobosan nyata, terutama gerakan yang menyasar masyarakat yang belum terpapar narkoba. Untuk yang sudah menjadi pecandu, kami akan arahkan pada program rehabilitasi,” ujarnya.

Menurut Fadli, dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait menjadi modal penting bagi BNNK untuk melaksanakan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Semua kegiatan nantinya akan dilaporkan secara berjenjang ke BNN Provinsi Kalteng hingga BNN RI.

Sementara itu, Wakil Bupati Kotim Irawati menegaskan kehadiran BNNK harus benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar formalitas kelembagaan. Ia menilai ancaman narkoba sudah sangat serius dan tidak bisa ditangani pemerintah semata.

“Keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dan masyarakat harus menjadi benteng pertama pencegahan. Pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan BNNK dalam perang melawan narkoba,” tegasnya.

Irawati menambahkan, sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Edukasi, sosialisasi, hingga penegakan hukum harus berjalan seimbang agar memberi efek jera sekaligus membuka peluang pemulihan bagi mereka yang ingin lepas dari jerat narkotika.

“Narkoba adalah musuh bersama. Dengan kebersamaan, kita bisa menyelamatkan generasi dari ancaman yang merusak masa depan bangsa,” pungkasnya. (*)


(sal/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama