![]() |
HARGA EMAS: Pekerja menunjukkan emas yang dijual di Butik Emas Logam Mulia PT. Aneka Tambang (Antam) di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/YU |
SATUHABAR.COM, JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), anggota holding BUMN Danareksa, memprediksi harga emas akan terus bertahan di level tinggi sepanjang tahun ini.
Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyampaikan bahwa kondisi global yang penuh ketidakpastian membuat emas tetap menjadi pilihan utama bagi para investor.
“Emas masih jadi primadona karena banyak instrumen lain terpengaruh sentimen global yang tidak menentu. Kalau melihat tren saat ini, harga emas bisa menyentuh US$3.500 hingga US$3.600 per troy ons di akhir tahun,” ujar Budi dalam acara media gathering di Souvee Bistro, Jakarta, Rabu (30/4).
Menurutnya, ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China turut mendorong lonjakan harga emas. Namun, jika ketegangan mereda, harga emas diperkirakan akan kembali stabil. “Kalau kebijakan tarif dari Trump sudah capai titik kesepakatan, maka emas bisa turun. Tapi selama belum, emas tetap jadi instrumen aman,” tambahnya.
Kinerja PT KBI Melonjak Signifikan
Di tengah tantangan global, PT KBI berhasil membukukan kinerja positif. Volume transaksi perusahaan meningkat hingga 120% secara tahunan (year-on-year). Pendapatan naik 25,4%, sementara laba bersih tumbuh 22%.
Kontribusi terbesar datang dari lini bisnis kliring dan layanan resi gudang. Selama periode tersebut, PT KBI menerbitkan 1.058 resi gudang dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,87 triliun. Sementara itu, volume kontrak berjangka meningkat 10,5% dibanding tahun sebelumnya.
Budi juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam mendongkrak kepuasan pelanggan. “Kami terus berinovasi lewat sistem teknologi, dan hasilnya kepuasan pelanggan naik menjadi 89,5% di 2024, lebih tinggi 2,6% dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
PT KBI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat daya saing di tengah dinamika pasar yang cepat berubah. “Inovasi dan digitalisasi jadi kunci agar kami tetap relevan dan kompetitif,” tutup Budi. (*)
SUMBER: CNNIndonesia