Nenek 77 Tahun Dianiaya Warga di Cianjur, Dituduh Penculik Anak Tanpa Bukti

 

KORBAN: Nenek Asyah nampak lemas usai menjadi korban pemukulan warga. (Sumber:ayobandung/Muhammad Ikhsan)

SATUHABAR.COM, JAWA BARAT - CIANJUR – Seorang nenek lanjut usia berusia 77 tahun menjadi korban kekerasan warga di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, setelah secara keliru dituduh sebagai penculik anak. Insiden yang terjadi pada Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB itu kini menjadi sorotan publik setelah videonya beredar luas di media sosial.

Korban bernama Asyah, warga Desa Bunikasih, saat itu baru saja mengambil uang pensiunan dari sebuah bank milik negara di Sukabumi. Dalam perjalanan pulang, ia berencana mampir ke rumah salah satu anaknya di Kampung Padalengsar, yang berbatasan dengan Kampung Legok, Kecamatan Warungkondang.

Menurut keterangan keluarga, Asyah merasa pusing setibanya di Warungkondang dan meminta tolong kepada seorang anak kecil yang ditemuinya di jalan untuk menunjukkan arah ke rumah anaknya. Namun, setelah berjalan beberapa puluh meter, anak tersebut meminta izin untuk tidak melanjutkan mengantar.

Tak lama setelah itu, seorang warga meneriakkan bahwa korban adalah penculik anak. Teriakan tersebut memicu kepanikan warga sekitar yang kemudian berkerumun dan tanpa konfirmasi langsung melakukan kekerasan terhadap Asyah. Ia ditampar dan dipukul oleh dua orang sebelum akhirnya dilerai oleh seorang ibu yang berada di lokasi.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka lebam di wajah dan bagian belakang kepala. Saat ini, ia sedang menjalani perawatan medis di RSUD Sayang Cianjur.

Nur Azijah (30), menantu korban, membantah keras tuduhan terhadap mertuanya. “Mertua saya baru pulang dari mengambil uang pensiun dan berniat menjenguk anaknya. Tidak masuk akal menuduh beliau penculik, apalagi di usia senjanya,” tegasnya, Selasa (6/5/2025).

Pihak kepolisian dari Polres Cianjur telah turun tangan menangani kasus ini. Kasat Reskrim AKP Tono Liatianto menyampaikan bahwa satu pelaku telah diamankan, sementara satu lainnya masih dalam pengejaran (DPO).

“Korban sedang berjalan menuju rumah anaknya dan sempat meminta bantuan anak kecil. Namun tiba-tiba diteriaki penculik, lalu terjadi pemukulan oleh dua warga. Kami sudah melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap salah satu pelaku,” ujar AKP Tono.

Pihak keluarga berharap pelaku kekerasan segera diproses hukum dan masyarakat lebih bijak serta tidak main hakim sendiri, terutama terhadap kelompok rentan seperti lansia. (*)

SUMBER: ayobandung.com