![]() |
Foto Ilustrasi |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Kabar gembira datang bagi masyarakat Kabupaten Barito Utara dan Sukamara. Berdasarkan data terbaru Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah, kedua daerah tersebut tidak lagi masuk daftar wilayah blankspot atau daerah tanpa sinyal internet.
Dalam surat resmi bernomor 500.14/456/d.3/Diskominfo/V/2025, tercatat sebanyak 376 desa dan kelurahan di Kalteng masih mengalami keterbatasan sinyal. Namun, Barito Utara dan Sukamara dinyatakan bebas dari daftar penerima bantuan program pengentasan blankspot.
Sebaran Daerah Blankspot di Kalteng
Meski begitu, 11 kabupaten/kota lain di Kalteng masih memiliki desa dan kelurahan yang belum terlayani sinyal internet, di antaranya:
Barito Selatan: 27 desa
Barito Timur: 39 desa
Gunung Mas: 50 desa
Kapuas: 35 desa
Katingan: 34 desa
Palangka Raya: 11 kelurahan
Kotawaringin Timur: 14 desa
Lamandau: 45 desa
Murung Raya: 44 desa
Pulang Pisau: 6 desa
Seruyan: 55 desa
Kotawaringin Barat: 16 desa
Program Pemerintah: Perluasan Akses Digital
Diskominfosantik Kalteng telah menyiapkan tahapan distribusi dan instalasi jaringan internet untuk desa-desa yang masih blankspot. Tahapannya meliputi:
Mei – Agustus 2025: Pendataan desa/kelurahan blankspot dan distribusi tahap 1.
Juni – Agustus 2025: Pendataan tambahan untuk fasilitas publik seperti sekolah dan Posyandu.
September – Desember 2025: Distribusi tahap 2 di lokasi tambahan.
Tahun 2026: Monitoring dan evaluasi hasil pembangunan.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran untuk memperluas akses digital, mengurangi kesenjangan teknologi, dan memastikan masyarakat pelosok ikut merasakan manfaat transformasi digital.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Rangga Lesmana menegaskan, keberadaan internet yang merata akan menunjang sektor pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga aktivitas ekonomi masyarakat.
“Dengan semakin sedikitnya daerah blankspot, warga bisa lebih mudah mengakses layanan pemerintahan, belajar daring, mendapatkan informasi, serta membuka peluang usaha online. Ini akan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Kalteng,” ujarnya.
Masyarakat pun menyambut baik kabar ini. Akses internet yang lancar diharapkan dapat meningkatkan komunikasi, memperluas wawasan digital, dan membantu meningkatkan kesejahteraan warga desa. (*)
(sal/satuhabar)