![]() |
Gubernur Agustiar Sabran menjadi Inspektur upacara peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Barito Selatan (Barsel) di halaman Kantor Bupati Barsel, Kota Buntok, Selasa (23/9/2025). (Dok. BorneoDaily) |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Buntok – Peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Barito Selatan menjadi momentum penting untuk memperkuat kebersamaan dan sinergi pembangunan di Kalimantan Tengah. Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, mengajak seluruh pihak bekerja bersama berlandaskan semangat Huma Betang dan Belom Bahadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mari bekerja bersama, merangkul semua, serta berkolaborasi mendukung visi dan misi kepala daerah,” kata Agustiar Sabran saat memimpin upacara peringatan Hari Jadi Barito Selatan di Buntok, Selasa, (23/9/2025).
Upacara tersebut turut dihadiri Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, dan undangan lainnya. Kehadiran para pemimpin daerah ini menjadi simbol komitmen bersama dalam memperkuat sinergi pembangunan lintas sektor dan wilayah.
Menurut Agustiar, semangat kolaborasi ini sangat penting untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak khususnya, dan Kalimantan Tengah umumnya, dengan mengedepankan kearifan lokal. Hal ini sejalan dengan visi “Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat” menyongsong Indonesia Emas.
Agustiar menjelaskan, fokus pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah diarahkan agar lebih merata dan berkeadilan, dimulai dari desa. Pemerintah provinsi juga berkomitmen agar anak-anak dapat mengenyam pendidikan, memperoleh layanan kesehatan, serta mendapatkan gizi yang memadai. Untuk mendukung hal tersebut, ia bersama Wakil Gubernur telah menyiapkan Program Prioritas Huma Betang Sejahtera yang akan dimulai pada 2026.
“Saat ini program tersebut terus kita matangkan agar tepat sasaran dan sesuai aturan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalteng juga mengajak semua pihak mendukung Asta Cita Presiden RI melalui berbagai program strategis seperti MBG, pencegahan stunting, cetak sawah, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih. Ia menegaskan sinergi lintas pemerintahan dari pusat hingga desa adalah kunci keberhasilan pembangunan.
Di sisi lain, Agustiar menekankan pentingnya memperkuat kemandirian daerah dengan mengembangkan potensi unggulan di Barito Selatan, seperti karet, rotan, kopi, kakao, budidaya perikanan air tawar, serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis seni budaya dan kearifan lokal.
“Potensi ini harus terus kita lestarikan agar membawa manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya. (*)
(nash/satuhabar)