![]() |
Ketua DPRD Kalteng Arton S Dohong |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Palangka Raya - Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S. Dohong, menyerukan agar peringatan peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) dimaknai lebih dari sekadar acara seremonial. Menurutnya, momentum bersejarah itu seharusnya dijadikan sarana memperkuat nasionalisme dan memperteguh persatuan bangsa.
Arton menegaskan bahwa tragedi kelam 1965 menjadi pengingat bagi seluruh anak bangsa untuk senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945.
“Peristiwa ini memberikan pelajaran penting, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah serta menghormati pengorbanan para pahlawannya,” ujar Arton, Selasa (30/9).
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan tersebut. Menurutnya, kaum muda tidak boleh abai terhadap sejarah, melainkan mengambil hikmah darinya agar kesalahan di masa lalu tidak terulang kembali.
Lebih jauh, Arton menyebutkan bahwa peringatan G30S/PKI seyogianya menjadi wahana edukasi kebangsaan. Dari sana, masyarakat diharapkan semakin menyadari arti penting persatuan, solidaritas, sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham-paham yang berpotensi merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mari bersama kita manfaatkan peringatan ini untuk meneguhkan komitmen menjaga Kalteng dan Indonesia agar tetap berada dalam koridor Pancasila dan UUD 1945,” tambahnya.
Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa sejarah G30S/PKI harus terus dikenang sebagai refleksi. Dengan begitu, generasi penerus dapat tumbuh menjadi bangsa yang tangguh, waspada, serta konsisten menjaga NKRI demi masa depan yang lebih baik. (*)
(sal/satuhabar)