SATUHABAR.COM, KALSEL - BANJAR - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pertanian nasional, terutama melalui optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayahnya.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur, menyampaikan bahwa upaya ini dilakukan dengan memaksimalkan potensi lahan yang masih bisa dikembangkan, sekaligus mendorong para petani agar mengelola lahan secara optimal dan sesuai dengan praktik pertanian yang baik.
“Kami ingin lahan yang ada benar-benar dimanfaatkan. Di sisi lain, kami juga mendukung petani agar bisa mengolah lahan secara benar, supaya hasil pertaniannya maksimal,” ujar Saidi, Kamis (1/5/2025) lalu, di Martapura.
Dukungan Alat dan Mesin Pertanian dari Pemerintah Pusat
Untuk mendukung kegiatan pertanian ini, Pemkab Banjar menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Alsintan ini disalurkan kepada kelompok tani di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, dan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.
“Kami berharap bantuan alsintan ini digunakan sebaik mungkin oleh petani, agar bisa mempercepat pengolahan lahan dan mendongkrak hasil panen,” tambah Saidi.
Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, Forkopimda, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Ketahanan pangan itu tugas kita bersama. Maka dari itu, kami bangun kolaborasi lintas sektor agar Banjar bisa menuju swasembada pangan,” tegasnya.
Brigade Pangan Kelola 7.600 Hektare Lahan di 8 Kecamatan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, menjelaskan bahwa program oplah akan digarap oleh 40 brigade pangan yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Beruntung Baru, Tatah Makmur, Gambut, Aluh-Aluh, Simpang Empat, Martapura Timur, Martapura Barat, dan Sungai Tabuk.
Total ada 7.600 hektare lahan yang ditargetkan untuk dioptimalkan, di mana setiap brigade akan mengelola sekitar 200 hektare lahan. Potensi hasilnya diperkirakan mencapai 4 ton padi per hektare.
Tanam Dua Kali Setahun, Mulai September 2025
Program ini akan mulai berjalan pada September 2025, dengan sistem tanam dua kali dalam setahun. Brigade pangan akan mengelola lahan rawa atau lahan kosong selama lima tahun. Proses awal seperti pembangunan saluran air dan pintu air akan dilakukan bersama dengan TNI.
Warsita menyebut, selain traktor roda empat sebanyak 127 unit, bantuan dari Kementan juga meliputi drone pertanian, saprodi, pupuk, bibit, dan alat panen modern (combine harvester) yang akan segera menyusul.
Dengan berbagai dukungan dan sinergi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Banjar optimistis dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan lokal. (*)
(yum/satuhabar)