Data Baru Dinsos Murung Raya Jadi Alarm Penting untuk Perlindungan Balita dan Keluarga Rentan

Dinas Sosial Kabupaten Murung Raya, turun ke lapangan untuk memantau terkait stunting dan kemiskinan di daerah tersebut. 


SATUHABAR.COM, KALTENG - Puruk Cahu - Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Dinas Sosial (Dinsos) merilis data terbaru terkait stunting dan kemiskinan ekstrem. Informasi ini bukan sekadar angka, melainkan peringatan penting bagi semua pihak agar lebih peduli pada kondisi balita dan keluarga rentan di daerah tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru, tercatat 88 balita dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengalami stunting. Kasus ini tersebar di berbagai kecamatan, dengan Desa Bumban Tuhup di Kecamatan Laung Tuhup menjadi wilayah tertinggi (16 kasus). 

Sementara itu, Desa Bahitom dan Desa Juking Pajang di Kecamatan Murung masing-masing mencatat 15 kasus. Wilayah lainnya antara lain Desa Belawan, Mangkulisoi, Kolam, Datah Kotou, dan Tambelum.

Tak hanya itu, 44 keluarga tercatat masuk kategori kemiskinan ekstrem. Mereka tersebar di beberapa titik, seperti Desa Olung Ulu, Mahanyan, Doan Arung, Muwun, Tahujan Ontu, hingga Kelurahan Tumbang Lahung. Angka ini menunjukkan masih banyak warga yang memerlukan perhatian lebih serius dari pemerintah maupun masyarakat sekitar.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Murung Raya, Edy Suriatmaja, menegaskan pemetaan ini dilakukan agar kebijakan yang dirancang benar-benar tepat sasaran. 

“Dengan data ini, pemerintah dapat fokus menekan angka stunting sekaligus mengurangi jumlah keluarga miskin ekstrem melalui program kesehatan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).

Rilis data ini menjadi sinyal bagi masyarakat untuk ikut berperan. Tidak hanya pemerintah, warga juga dapat mendukung upaya pengurangan stunting dan kemiskinan ekstrem dengan menjaga pola asupan gizi anak, memperkuat solidaritas sosial, dan membantu sesama keluarga rentan. Dengan keterlibatan publik yang lebih luas, upaya menciptakan Murung Raya yang sehat dan sejahtera akan lebih cepat tercapai. (*)


(rul/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama