![]() |
Foto Ilustrasi |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Sampit - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta seluruh sekolah yang terdampak banjir untuk segera menyampaikan laporan lengkap. Kebijakan ini diambil untuk mendapatkan data akurat sebagai dasar pengambilan keputusan cepat dalam penanganan dampak banjir.
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, mengatakan laporan harus mencakup kondisi terkini sekolah dan proses belajar mengajar, serta dilengkapi dengan dokumentasi foto dan video.
"Setiap sekolah yang terdampak wajib segera melapor. Dokumentasi foto atau video sangat penting sebagai bahan evaluasi dan dasar pengambilan keputusan," ujar Irfansyah, Kamis (18/9).
Irfansyah menegaskan, keselamatan guru dan siswa tetap menjadi prioritas utama. Jika kondisi banjir dinilai membahayakan, sekolah diizinkan menghentikan aktivitas tatap muka dan menerapkan sistem Belajar dari Rumah (BDR).
"Tidak ada yang lebih penting dari keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik. Jika sudah darurat, sekolah jangan ragu mengambil tindakan cepat," tegasnya.
Data sementara menunjukkan delapan sekolah terdampak banjir. Tiga di antaranya mengalami kondisi paling parah, yakni SDN 1 Tumbang Tilap, SDN 1 Kawan Batu, dan SDN 1 Baampah.
Di SDN 1 Tumbang Tilap, air nyaris memasuki ruang kelas, meskipun bangunan sekolah berbentuk panggung. Akibatnya, sekolah tersebut terpaksa menerapkan sistem BDR.
Sementara itu, lima sekolah lain seperti SDN 5 Samuda Kota, SDN 1 Samuda Kecil, SDN Kunjung Lampuyang, SDN 3 Lampuyang, dan SMPN Satap 2 Teluk Sampit masih tetap nekat menjalankan aktivitas belajar di sekolah, meskipun lingkungan sekitarnya sudah tergenang air. (*)
(sal/satuhabar)