![]() |
Inisiator Pelatihan Budidaya Semangka Berbasis Ramah Lingkungan Universitas Palangka Raya, Andi Bustan saat memberikan pemaparan materi kepada Kelompok Tani Pelangi Nusantara. ANTARA/Dita Marsena. |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Pulang Pisau – Harapan kembali tumbuh di Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir. Setelah dua kali mengalami kegagalan panen, Kelompok Tani Pelangi Nusantara kini mendapat bekal baru untuk bangkit. Universitas Palangka Raya (UPR) turun tangan memberikan pelatihan teknologi budidaya semangka berbasis ramah lingkungan, Senin (22/9/2025).
Inisiator pelatihan, Andi Bustan, mengungkapkan bahwa kegagalan panen sebelumnya disebabkan kesalahan teknis mulai dari pemilihan bibit, pengolahan lahan, hingga pemupukan.
“Potensi semangka di lahan gambut sebenarnya besar, hanya saja prosesnya harus dilakukan tepat. Bahkan ada kelompok tani yang pernah rugi besar, modal sampai Rp18 juta tapi hasil panen hanya Rp760 ribu,” ujarnya.
Lewat pelatihan ini, para petani diajak memahami cara menyiapkan lahan, mengecek pH tanah, memberi pupuk sesuai kebutuhan, hingga melakukan perkawinan bunga pada pagi hari sebelum pukul 10.00. Mereka juga dikenalkan pada pupuk kandang ayam dan pupuk cair hasil fermentasi, yang ramah lingkungan sekaligus mampu meningkatkan kualitas buah.
Ketua kelompok tani, Ramly, menyambut baik inisiatif ini. Ia menceritakan perjalanan kelompoknya yang penuh jatuh-bangun. “Panen pertama gagal total, panen kedua hanya dapat 70 kilogram. Tapi kami tidak menyerah. Panen ketiga akhirnya kami berhasil panen 25 ton dari lahan 1,5 hektare. Dengan ilmu baru ini, kami yakin hasil ke depan bisa lebih baik lagi,” katanya.
Bagi Ramly dan rekan-rekannya, pelatihan ini bukan sekadar tentang teknik bercocok tanam, tetapi juga tentang mengembalikan semangat dan keyakinan bahwa mereka bisa mandiri, bangkit, dan sejahtera lewat pertanian. (*)
(dho/satuhabar)