SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Banjir di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, terus meluas ke sejumlah wilayah. Terbaru, Desa Luwuk Sampun dipastikan mengalami genangan cukup parah setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim melakukan pengecekan langsung ke lokasi pada Jumat (5/12/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, menyampaikan bahwa luapan air merendam badan jalan desa sepanjang ratusan meter. Ketinggian air yang mencapai lebih dari satu meter menyebabkan jalur darat tidak dapat dilalui sama sekali.
“Panjang jalan yang terendam sekitar 300 hingga 350 meter. Kedalaman air cukup tinggi, berkisar 120 sampai 130 sentimeter,” jelasnya saat berada di lokasi terdampak.
Akibat kondisi tersebut, aktivitas warga terganggu dan sedikitnya 50 kepala keluarga terdampak secara langsung. Saat ini, warga hanya mengandalkan transportasi air untuk mobilitas, namun jumlah perahu yang tersedia masih sangat terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian warga terpaksa berjalan kaki menerobos genangan air. Multazam mengungkapkan, sejumlah ibu rumah tangga harus melintasi banjir dengan ketinggian setara pinggang hingga dada orang dewasa.
“Kami sempat bertemu ibu-ibu yang harus berjalan kaki menembus banjir untuk berbelanja kebutuhan harian,” ujarnya.
BPBD Kotim terus melakukan pemantauan intensif di Desa Luwuk Sampun dan wilayah lain di Kecamatan Tualan Hulu, sembari menyiapkan langkah-langkah kedaruratan jika terjadi kenaikan debit air.
Sebelumnya, banjir lebih dulu melanda Desa Tumbang Mujam dan Desa Merah pada Kamis (4/12/2025). Di Desa Tumbang Mujam, muka air dilaporkan naik dari sekitar 49 sentimeter menjadi 60 sentimeter dalam waktu singkat. Kondisi ini dipicu hujan deras di wilayah hulu Sungai Tualan.
Berdasarkan data Pos Curah Hujan (PCH) BWS Kalimantan II, curah hujan tinggi tercatat di wilayah Tumbang Mankup sebesar 68,5 milimeter dan Tumbang Sangai mencapai 86 milimeter dalam periode 3–4 Desember.
“Di Tumbang Mujam, satu rumah warga serta fasilitas kantor dan fasilitas umum ikut terendam,” kata Multazam.
Sementara itu, banjir di Desa Merah mencapai ketinggian 60 hingga 100 sentimeter dan memutus jalan poros desa sepanjang 400 sampai 500 meter. Jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraan, sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan karena lokasi Puskesmas Kecamatan berada di desa itu.
Di Desa Merah, tercatat sebanyak 12 rumah terdampak dengan 13 kepala keluarga atau sekitar 40 jiwa. Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya warga yang mengungsi. (*)
(sal/satuhabar)
Tags
Kotawaringin Timur
