Warga Tiga Desa Keluhkan Listrik, Pemkab Barut Targetkan Pemerataan pada 2027

Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, dalam rangkaian kunjungan kerja bupati dan wakil bupati di Kecamatan Gunung Purei, Senin (1/12/2025).


SATUHABAR.COM, KALTENG - Muara Teweh - Ketersediaan listrik yang belum sepenuhnya merata kembali menjadi sorotan warga di beberapa desa di Kabupaten Barito Utara. Sejumlah wilayah masih mengalami aliran listrik yang tidak stabil, bahkan hanya menyala pada malam hari dan padam saat siang. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan dinilai mengganggu aktivitas masyarakat maupun pelayanan pemerintahan desa.

Curahan tersebut disampaikan tiga kepala desa—Bukit Sawit, Lemo II, dan Lampeong—ketika bertemu Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, dalam rangkaian kunjungan kerja bupati dan wakil bupati di Kecamatan Gunung Purei, Senin (1/12/2025).

Kepala Desa Lampeong, Surianata, mengatakan keterbatasan listrik membuat banyak kegiatan terhambat. “Pada siang hari listrik mati total, sementara malam baru hidup. Kantor desa sampai harus memakai genset supaya pelayanan tetap berjalan. Warga terus mengadukan soal ini,” ucapnya.

Merespons hal tersebut, Bupati Shalahuddin menyampaikan bahwa persoalan infrastruktur dasar—termasuk listrik—sudah masuk dalam program prioritas yang akan mulai dikerjakan pada 2026. Menurutnya, masih banyak kebutuhan masyarakat lain yang juga akan dikejar penyelesaiannya, seperti akses internet, perbaikan jalan dan jembatan, serta menambah tenaga pendidik di daerah yang kekurangan.

Ia menyatakan pemerintah daerah akan menggencarkan koordinasi dengan PLN dan Telkom untuk memastikan peningkatan layanan listrik dan jaringan komunikasi. Targetnya, seluruh desa di Barito Utara bisa menikmati layanan secara penuh pada 2027.

“Kami bentuk tim percepatan pembangunan demi memastikan program berjalan. Semua sudah masuk agenda kerja tahun depan,” ujarnya.

Bupati menegaskan bahwa aspirasi masyarakat yang selama ini menunggu jawaban akan mulai dijawab secara bertahap. “Kita ingin di 2027 Barito Utara sudah terang benderang dan akses sinyal pun merata,” tutupnya.

Langkah ini menjadi harapan baru bagi warga desa yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan dalam layanan energi dan telekomunikasi. (*)

(nash/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama