![]() |
| Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bangunan, Mineral, Batubara, Permukiman, dan Tata Ruang (SDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mempercepat penyelesaian sejumlah proyek rekonstruksi jalan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025. Total anggaran yang digelontorkan untuk delapan paket pekerjaan tersebut mencapai Rp 23,4 miliar dan ditargetkan tuntas pada Desember 2025.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bangunan, Mineral, Batubara, Permukiman, dan Tata Ruang (SDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menyampaikan bahwa seluruh paket pekerjaan saat ini sudah berjalan meskipun waktu pelaksanaannya relatif terbatas.
“Anggaran baru tersedia setelah perubahan, sehingga waktu pengerjaan cukup singkat. Namun, semua kegiatan sudah berjalan dan kami optimistis bisa selesai sesuai target,” ujar Mentana, Senin (15/12/2025).
Ia menjelaskan, proyek dengan nilai anggaran terbesar adalah peningkatan Jalan Pramuka sepanjang 2,1 kilometer yang dikerjakan dengan konstruksi aspal dan menelan biaya Rp 9,86 miliar. Selain itu, peningkatan Jalan Nyai Enat sepanjang 656 meter juga dilaksanakan dengan anggaran Rp 3,4 miliar.
Beberapa ruas lainnya yang turut direkonstruksi antara lain Jalan Wengga sepanjang 353 meter senilai Rp 1,3 miliar, Jalan Samudra di wilayah Kota Besi sepanjang 256 meter dengan anggaran Rp 1,47 miliar, serta Jalan Desa Lesa di Kecamatan Parenggean sepanjang 985 meter dengan nilai Rp 2,9 miliar.
Pekerjaan fisik juga mencakup peningkatan Jalan Anggur III sepanjang 482 meter dengan anggaran Rp 1,9 miliar. Sementara itu, akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ditingkatkan sepanjang 515 meter menggunakan lapisan agregat dan aspal dengan biaya Rp 1,27 miliar.
Selain jalan berlapis aspal, peningkatan jalan dengan agregat B juga dilakukan pada ruas Jalan Bengkirai sepanjang 1,61 kilometer dengan nilai anggaran Rp 2,9 miliar.
Mentana mengungkapkan, secara umum progres pelaksanaan delapan paket pekerjaan tersebut telah melampaui 70 persen. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mendekati tahap akhir.
“Ada yang progresnya sudah 80 hingga hampir 90 persen. Memang masih ada beberapa yang di bawah itu, tapi terus kami dorong,” katanya.
Ia mengakui, kondisi cuaca serta keterbatasan waktu menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan proyek di penghujung tahun. Meski demikian, ia menegaskan bahwa percepatan pekerjaan tidak boleh mengabaikan kualitas.
“Kami kejar waktu, tetapi standar teknis dan mutu pekerjaan tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
Terkait kemungkinan pekerjaan melewati batas akhir tahun anggaran, Mentana menyebutkan bahwa mekanisme penanganan sudah diatur sesuai ketentuan, mulai dari pemberian sanksi denda, perpanjangan waktu, hingga pemutusan kontrak apabila diperlukan.
“Nantinya akan dievaluasi bersama oleh konsultan, PPK, KPA, PA, serta APIP. Jika diperlukan, juga bisa dikonsultasikan dengan BPK,” jelasnya.
Ia menambahkan, padatnya pekerjaan fisik di akhir tahun tidak terlepas dari proses pembahasan anggaran perubahan yang baru rampung sekitar September hingga Oktober 2025, sehingga pelaksanaan baru bisa dimulai setelah itu.
“Lokasi pekerjaan tersebar, tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau sejumlah kecamatan,” pungkas Mentana. (*)
(sal/satuhabar)
Tags
Kotawaringin Timur
