Perbaikan 104 Km Jalan di Kalsel Dikebut, Pemprov Genjot Pemerataan Infrastruktur 2025

Jalan baru yang dilakukan perbaikan oleh Pemprov Kalsel. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sedikitnya 71 paket rehabilitasi jalan dan ditargetkan penanganan sepanjang lebih dari 104 kilometer.


SATUHABAR.COM, KALSEL - Palangka Raya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mengakselerasi perbaikan jaringan jalan di seluruh wilayah pada 2025. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sedikitnya 71 paket rehabilitasi jalan kini resmi berjalan dan menargetkan penanganan sepanjang lebih dari 104 kilometer.

Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kalsel, Robby Cahyadi, menegaskan bahwa pemerataan pembangunan menjadi prioritas utama tahun ini. Menurutnya, penanganan tidak hanya dipusatkan di daerah perkotaan, tetapi merata hingga ke kabupaten/kota yang memiliki tingkat kerusakan jalan cukup tinggi.

“Fokusnya pemerataan. Semua wilayah mendapat porsi sesuai kebutuhannya masing-masing,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).


Distribusi Paket Pekerjaan Merata di 13 Kabupaten/Kota

Banjarbaru tercatat menjadi daerah dengan kegiatan rehabilitasi terbanyak, yakni 14 paket pekerjaan. Disusul Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar dengan sembilan paket. Sementara Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Hulu Sungai Tengah (HST) masing-masing kebagian tujuh paket.

Robby merinci, Hulu Sungai Selatan menggarap lima paket, sedangkan Balangan, Tanah Laut, dan Kotabaru menerima empat paket. Barito Kuala (Batola) menangani tiga paket, Tapin dan Tanah Bumbu masing-masing dua paket, dan Tabalong mendapat satu paket pekerjaan.


Rehabilitasi Menyeluruh, Bukan Sekadar Menambal Jalan

Ia menjelaskan, rehabilitasi yang dikerjakan bukan sekadar memperbaiki kerusakan permukaan, tetapi mencakup perbaikan struktur secara menyeluruh. Dari tahap awal, pekerjaan dimulai dengan pembersihan area, pengukuran, hingga mobilisasi alat berat.

Tahapan selanjutnya berfokus pada penguatan konstruksi, mulai dari perbaikan tanah dasar, penambalan lubang, hingga pengerasan fondasi. “Pekerjaan dilakukan dari bawah sampai atas. Jadi bukan hanya patching, tetapi memperkuat struktur agar umur jalan lebih panjang,” jelasnya.

Pada tahap akhir, ruas yang direhabilitasi dilapisi ulang menggunakan hotmix atau overlay. Untuk beberapa kondisi tertentu, PUPR juga menerapkan metode slurry seal atau micro surfacing guna meningkatkan ketahanan lapisan atas.


Dorong Konektivitas dan Aktivitas Ekonomi

Robby berharap seluruh rangkaian kegiatan ini dapat memperlancar arus transportasi antarwilayah, mempermudah distribusi barang, dan meningkatkan kenyamanan perjalanan masyarakat.

“Dengan pemerataan perbaikan, mobilitas warga akan makin lancar. Dampaknya tentu signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya. (*)

(yus/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama