![]() |
| Rapat Pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kumai Tahun 2025 yang digelar di Ballroom Borneo, Hotel Alltrue Palangka Raya, Kamis (4/12/2025). |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Palangka Raya - Asisten Ahli (Sahli) Yuas Elko secara resmi membuka Rapat Pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kumai Tahun 2025 yang digelar di Ballroom Borneo, Hotel Alltrue Palangka Raya, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan ini menjadi rangkaian penting dalam proses finalisasi dokumen perencanaan pengelolaan DAS Kumai.
Mewakili Plt. Sekda, Yuas Elko menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen strategis tersebut. Ia menegaskan bahwa konsultasi publik dan pembahasan laporan akhir diharapkan menghasilkan dokumen yang terukur, terstruktur, serta dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya menyambut baik pelaksanaan Konsultasi Publik ini, karena melalui forum seperti ini kita dapat memastikan tersusunnya dokumen perencanaan DAS yang benar-benar komprehensif,” ujarnya.
Yuas juga memberikan penghargaan kepada dinas dan lembaga terkait di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, serta mitra teknis yang telah berkolaborasi dalam proses penyusunan rencana tersebut. Ia menekankan bahwa tahapan ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS, sebelum dokumen ditetapkan sebagai dasar perencanaan jangka panjang.
Menurutnya, dokumen ini nantinya akan menjadi acuan pembangunan daerah untuk 15 tahun ke depan sekaligus mendukung capaian indikator Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam paparannya, Yuas menyoroti kondisi DAS Kumai yang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penurunan fungsi daerah tangkapan air, banjir, aktivitas pelabuhan, perkembangan permukiman dan perkebunan, hingga keberadaan kawasan konservasi Taman Nasional Tanjung Puting. Kompleksitas tersebut menuntut data yang presisi agar rekomendasi pengelolaan dapat dirumuskan dengan tepat.
“Pengumpulan dan pengolahan data yang akurat menjadi kunci untuk mengidentifikasi akar persoalan sehingga solusi yang dirumuskan benar-benar efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memasukkan aspek kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan, mengingat meningkatnya ancaman perubahan iklim. Selain aspek ekologis, Yuas menekankan bahwa dokumen pengelolaan DAS harus tetap memperhatikan dimensi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Mengakhiri sambutannya, Yuas berharap forum tersebut dapat menjadi fondasi dalam merumuskan kebijakan pembangunan Kalimantan Tengah yang lebih merata dan berkelanjutan. “Semoga kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pembangunan Kalteng yang merata dan berkelanjutan,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Agustan Saining; Ketua Forum DAS Kalteng, Bisma Fery; perwakilan sejumlah OPD; serta Direktur CV Karya Perdana Konsultan, Suparman. (*)
(dho/satuhabar)
