SATUHABAR.COM, KALTENG - Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, turun langsung ke lapangan untuk mengawal ketat aktivitas angkutan barang di ruas jalan Palangka Raya–Kuala Kurun, Jumat (30/5/2025) dini hari. Kegiatan tersebut merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga infrastruktur jalan dari kerusakan akibat truk bermuatan berlebih atau Over Dimension Over Load (ODOL).
Peninjauan ini dilakukan sekitar pukul 01.30 WIB bersama tim gabungan dari Dinas Perhubungan dan instansi terkait di Posko Tim Terpadu Pengaturan Lalu Lintas.
Jalan Rusak, APBD Terancam Mubazir
Agustiar menegaskan bahwa pengawasan terhadap truk ODOL sangat penting agar dana APBD Kalteng yang telah dikucurkan untuk perbaikan jalan tidak terbuang sia-sia.
“Kita ingin memastikan tidak ada truk PBS yang melintasi jalan dengan beban berlebih. Jalan ini hanya mampu menahan beban maksimal 8 ton,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran besar untuk memperbaiki ruas jalan Palangka Raya–Kuala Kurun. Namun, kehadiran angkutan berat milik perusahaan swasta yang melanggar batas tonase mempercepat kerusakan jalan tersebut.
CCTV Dipasang, Pengawasan Diperketat
Dalam peninjauan itu, tidak ditemukan truk pengangkut kayu log yang melintas, hanya truk kosong yang tampak. Untuk mendukung pengawasan berkelanjutan, beberapa titik pemantauan telah dilengkapi kamera pengawas (CCTV).
“Dengan pemasangan CCTV di beberapa titik, pengawasan bisa dilakukan secara real-time dan lebih optimal,” ungkap Agustiar.
Rencana Jalur Khusus untuk Truk Industri
Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov tengah menyiapkan jalan koridor khusus untuk angkutan PBS. Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar truk industri tidak lagi melewati jalan umum yang berisiko rusak.
“Ke depan, truk-truk berat ini akan diarahkan ke jalur khusus agar tidak mengganggu jalan masyarakat,” tambahnya.
Langkah tegas yang diambil Gubernur Agustiar Sabran dinilai sangat strategis dalam menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur jalan. Pengawasan truk ODOL dan pembangunan jalur alternatif menjadi solusi nyata agar kualitas jalan tetap terjaga dan anggaran daerah tidak terbuang percuma. (*)
(sal/satuhabar)