![]() |
Kepala Dinas Sosial Harmito bersama PMI menyalurkan bantuan kepada kepala keluarga yang rumahnya terdampak longsor akibat ablasi Sungai Barito. (Dok. Antara) |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Buntok - Dinas Sosial Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, menyalurkan bantuan darurat kepada warga yang terdampak longsor akibat abrasi bantaran Sungai Barito di kawasan Jalan Karau, Gang Swarga, Kelurahan Buntok Kota.
Peristiwa longsor terjadi pada Kamis (25/9) sore dan mengakibatkan tiga rumah milik warga atas nama Antiung, Indra Yanto, dan Ela Yanto rusak parah. Total terdapat sembilan jiwa yang terdampak dalam musibah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Barito Selatan, Harmito, mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi sesaat setelah menerima laporan kejadian. Pemantauan dilakukan hingga malam hari guna memastikan kondisi warga dan kebutuhan mendesak yang diperlukan.
“Setelah melakukan asesmen awal, kami segera menyalurkan bantuan berupa bahan makanan seperti beras, gula, kopi, mi instan, sarden, serta perlengkapan darurat seperti selimut,” ujar Harmito pada Jumat (26/9) di Buntok.
Bantuan ini bersifat sementara untuk membantu para korban memenuhi kebutuhan pokok pasca-kejadian. Selain itu, pihaknya juga mendorong warga terdampak untuk mengajukan bantuan lanjutan secara individu, sesuai prosedur yang berlaku di pemerintah daerah.
Menurut Harmito, perhatian pemerintah tidak berhenti pada bantuan logistik saja. Dinas Sosial juga berkomitmen untuk mendampingi warga dari sisi sosial, psikologis, dan kesehatan selama masa pemulihan.
“Kami turut prihatin atas musibah ini dan berharap para korban diberikan ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi situasi sulit ini,” imbuhnya.
Ia menambahkan, kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat memasuki musim hujan yang rawan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan juga mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana agar segera melapor bila melihat tanda-tanda kerusakan tanah atau potensi longsor, agar dapat diantisipasi lebih awal.
Dengan penyaluran bantuan yang cepat dan terkoordinasi, diharapkan beban warga terdampak dapat sedikit teringankan sambil menunggu upaya pemulihan jangka panjang dari pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. (*)
(sal/satuhabar)