![]() |
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad saat memantau sebuah penggilingan beras di Kecamatan Teluk Sampit, beberapa waktu lalu. (Dok. Net) |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Sampit - Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mencatat pencapaian bersejarah. Sepanjang musim panen gadu 2025, serapan gabah kering panen (GKP) menembus lebih dari 12.000 ton, jauh melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Bulog Kotim, Muhammad Azwar Fuad, mengungkapkan capaian ini menjadi yang tertinggi sejak kantor cabang berdiri. “Biasanya serapan hanya sekitar 3.000 ton GKP, tapi tahun ini bisa empat kali lipat. Dan jumlah itu masih akan bertambah karena panen belum selesai,” jelasnya, Jumat (26/9/2025).
Fuad menegaskan, keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan pemerintah pusat yang mendorong Bulog di seluruh daerah untuk menyerap gabah lebih maksimal. Langkah ini dirancang untuk menjaga harga jual di tingkat petani tetap stabil sekaligus memperkuat cadangan beras nasional.
Bulog Kotim sendiri menampung hasil panen dari tiga wilayah sekaligus: Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Katingan. “Selama panen masih berlangsung, kami terus membeli dengan HPP pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi volume gabah yang terus masuk, Bulog Kotim menambah kapasitas penyimpanan dengan menyewa dua gudang baru. Kini ada empat gudang dengan daya tampung hingga 9.000 ton beras.
Hasil serapan yang sudah digiling menghasilkan sekitar 7.000 ton beras dan telah disimpan di gudang. Sisanya, sekitar 2.000 ton GKP atau setara 1.000 ton beras, masih diproses di mitra penggilingan. Total stok beras yang dikuasai Bulog Kotim saat ini mencapai 8.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga 13 bulan mendatang.
Fuad memastikan ketersediaan beras medium di Kotim dalam kondisi aman. “Kami optimis tidak akan ada kelangkaan beras. Capaian ini juga menjadi modal penting untuk program penyaluran SPHP, bantuan pangan, dan program pemerintah lainnya,” tegasnya. (*)
(sal/satuhabar)