Generasi Muda Diajak Lestarikan Budaya Lewat Workshop Penulisan Cerita Rakyat dan Lomba Edukatif Kultur Museum 2025

Foto bersama usai pembukaan kegiatan “Workshop Penulisan Cerita Rakyat Kotawaringin Timur dan Lomba Edukatif Kultur Museum 2025”. Selasa, (21/10/2025).


SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar kegiatan “Workshop Penulisan Cerita Rakyat Kotawaringin Timur dan Lomba Edukatif Kultur Museum 2025” di Museum Kayu Sampit, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi melalui sambutan Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Rafiq Riswandi. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, khususnya pengelola Museum Kayu Sampit, atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai sangat penting dalam upaya melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

“Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam upaya melindungi dan mengembangkan warisan nilai-nilai lokal serta kearifan budaya kita di tanah Habaring Hurung. Melalui workshop penulisan cerita rakyat, kita tidak hanya belajar menulis, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai leluhur dan sejarah yang pernah hidup di tengah masyarakat,” ujar Rafiq Riswandi membacakan sambutan Bupati.

Bupati menegaskan, keberadaan museum memiliki peran penting sebagai lembaga pelestarian budaya. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015, museum berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, serta mengomunikasikannya kepada masyarakat.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga sumber ilmu, identitas, dan inspirasi bagi generasi muda. Melalui lomba edukatif kultur museum ini, saya berharap peserta semakin mengenal dan mencintai warisan sejarah yang ada di Museum Kayu Sampit,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti pentingnya menumbuhkan kembali minat generasi muda terhadap cerita rakyat dan kebudayaan tradisional di tengah derasnya arus digitalisasi. Ia berharap kegiatan semacam ini menjadi ruang kreatif bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat untuk mengekspresikan ide serta memperkuat kecintaan terhadap budaya daerah.

“Di era digital saat ini, minat anak muda terhadap cerita rakyat dan kebudayaan tradisional mulai berkurang. Melalui program seperti ini, kita dorong generasi penerus untuk terlibat aktif menjaga dan mengembangkan kearifan lokal, baik melalui karya tulis, seni, maupun media digital,” tambahnya.

Bupati juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam mendukung pengembangan sektor kebudayaan dan pariwisata, termasuk melalui peningkatan fasilitas museum, pelatihan, dan program edukatif yang melibatkan masyarakat secara langsung.

“Mari jadikan kegiatan ini sebagai titik awal lahirnya penulis muda Kotawaringin Timur yang mengangkat cerita rakyat sebagai warisan takbenda yang harus dilindungi dan dipromosikan,” tutupnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, komunitas literasi, serta pemerhati budaya daerah. Para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan menulis cerita rakyat, tetapi juga berkesempatan mengenal lebih dekat koleksi dan sejarah yang tersimpan di Museum Kayu Sampit. (*)


(sal/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama