|  | 
| Wakil Bupati Kotim, Irawati, turun langsung memimpin rapat evaluasi bersama Dinas Sosial, pamong, wali asuh, wali asrama, serta pihak vendor penyedia makanan. Rabu, (29/10/2025) | 
SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional Sekolah Rakyat di Sampit, Rabu (29/10). Langkah ini diambil menyusul munculnya pemberitaan terkait dugaan makanan kurang matang yang disajikan untuk peserta didik.
Wakil Bupati Kotim, Irawati, turun langsung memimpin rapat evaluasi bersama Dinas Sosial, pamong, wali asuh, wali asrama, serta pihak vendor penyedia makanan. Ia menegaskan, evaluasi tersebut bertujuan memperkuat pengawasan dan memastikan setiap kegiatan di Sekolah Rakyat berjalan sesuai dengan tujuan sosial dan pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
“Evaluasi ini bukan untuk mencari kesalahan, tetapi sebagai upaya memperbaiki sistem agar Sekolah Rakyat tetap menjadi program unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan anak-anak prasejahtera,” ujar Irawati.
Terkait insiden makanan yang sempat viral, Irawati memastikan persoalan tersebut telah diselesaikan secara cepat. Vendor penyedia makanan juga telah mengganti menu yang tidak layak konsumsi, dan pemerintah memastikan pengawasan tetap berjalan ketat.
“Memang sempat ada kelalaian dari pihak vendor, namun langsung diperbaiki. Yang penting pengawasan tidak kendor,” tegasnya.
Lebih lanjut, Irawati menyampaikan bahwa kualitas konsumsi siswa di Sekolah Rakyat selama ini sudah memenuhi standar gizi. Ia menyebutkan, alokasi biaya makan untuk siswa SD sebesar Rp13 ribu dan untuk SMA Rp15 ribu dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak.
“Secara umum, menu yang disajikan sudah baik dan sesuai kebutuhan gizi siswa,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Irawati juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Sekolah Rakyat di Kotim sebagai percontohan di Kalimantan Tengah, sesuai dengan tantangan yang diberikan oleh Kementerian Sosial.
“Kami ingin Sekolah Rakyat di Kotim menjadi model terbaik di Kalimantan Tengah. Ini memang tantangan besar, tapi juga kesempatan untuk menunjukkan komitmen bersama dalam membangun masa depan anak-anak,” ucapnya.
Ia berharap seluruh pihak yang terlibat, baik guru, pamong, maupun penyedia layanan, terus memperkuat koordinasi agar Sekolah Rakyat semakin maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Kotim. (*)
(sal/satuhabar)