Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Usai Panasnya Duel Barito Putera vs PSS Sleman

Penggawa muda Barito Putera, Aditiya Daffa ‘adu kaki’ lawan winger senior PSS Sleman, Terens Puhiri pada laga Liga 2 Championship 2025-2026 di Stadion Demang Lehman, Banjar, Kalsel, Sabtu 8 November 2025. (Dok. BanjarmasinPost)


SATUHABAR.COM, KALSEL - Banjarmasin - Duel Barito Putera kontra PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar, pada 8 November 2025, bukan hanya menyajikan drama di atas lapangan, tetapi juga berbuntut panjang hingga meja Komite Disiplin PSSI.

Laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut kini menjadi sorotan karena dinilai sarat tensi tinggi, permainan keras, dan protes berlebihan dari sejumlah pemain serta official tim tamu. Situasi itulah yang kemudian mendorong Komdis menjatuhkan sanksi tegas terhadap dua sosok penting di kubu PSS.

Panasnya Laga Berujung Hukuman

Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal. Barito Putera sempat memimpin melalui gol Renan Alves di menit ke-21, sebelum Irfan Mofu menyamakan kedudukan menjelang akhir babak kedua. Namun sorotan terbesar justru hadir dari aksi non-teknis di luar jalannya permainan.

Atmosfer pertandingan memanas setelah PSS beberapa kali melayangkan protes keras kepada wasit. Gerakan, teriakan, hingga gestur tidak sportif dari bangku cadangan turut menambah tensi di pinggir lapangan. Meski tidak terjadi keributan fisik, Komdis menilai tindakan tersebut melanggar batas sportivitas.

Dua Official PSS Sleman Disanksi Komdis

Dalam keputusan yang diunggah di situs resmi PSSI, Komdis menjatuhkan sanksi kepada:

1. Demerson Bruno Costa – Official PSS Sleman

  • Terbukti melakukan tindakan tidak sportif terhadap perangkat pertandingan.
  • Denda: Rp25 juta
  • Larangan mendampingi tim: 4 pertandingan

2. Pieter Huistra – Direktur Teknik PSS Sleman

  • Dijatuhi hukuman serupa karena dianggap ikut berkontribusi pada ketegangan di pinggir lapangan.
  • Larangan mendampingi tim: 4 pertandingan

Jika hukuman dihitung sejak tanggal keputusan dirilis, maka keduanya akan absen pada empat laga penting PSS di putaran II Liga 2 Championship 2025–2026, termasuk saat menjamu Persipal FC (28 Desember 2025) dan menghadapi PSIS Semarang (10 Januari 2026).

Namun bila sanksi mulai berlaku setelah laga kontra Barito Putera, maka mereka dianggap telah melewati tiga pertandingan sebelumnya, yakni melawan Persiba Balikpapan (12 November), Persiku Kudus (17 November), dan Deltas FC (22 November).

Dampak Besar Bagi PSS Sleman

Absennya dua figur yang memegang peran strategis diprediksi memengaruhi persiapan PSS dalam menghadapi sisa kompetisi. Apalagi klub asal Sleman tersebut masih bersaing dalam perebutan posisi aman menuju fase berikutnya.

Sementara itu, PSSI menegaskan bahwa keputusan Komdis adalah bentuk komitmen menegakkan disiplin, menjaga integritas kompetisi, serta memastikan seluruh klub mematuhi regulasi pertandingan.

Duel yang panas di Stadion Demang Lehman kini menyisakan catatan penting bagi seluruh peserta Liga 2 Championship 2025–2026: tekanan kompetisi tidak dapat dijadikan alasan untuk melampaui batas sportivitas. Komdis berharap klub dan official dapat menjadi teladan demi terciptanya kompetisi yang sehat dan profesional. (*)

(rif/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama