Mutasi Pejabat Disbudpar Kotim Direvisi, Wim Reinardt Kembali ke Jabatan Staf Ahli Bupati

SATUHABAR.COM, KALTENG - Sampit - Kebijakan mutasi di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami perubahan. Pemerintah daerah resmi merevisi penetapan jabatan Kepala Disbudpar, dan mengembalikan Wim Reinardt Kalawa Benung ke posisi sebelumnya sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Sementara jabatan Kepala Disbudpar kini dipercayakan kepada Rihel sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

Pengumuman tersebut disampaikan Wim usai melaksanakan serah terima jabatan dengan Rihel di Kantor Disbudpar Kotim, Kamis.

“Saya kembali ke jabatan sebelumnya. Jabatan Kepala Disbudpar dibatalkan, dan posisi tersebut sekarang dipegang oleh saudara Rihel sebagai Plt,” ujar Wim.

Rihel sendiri saat ini juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim sehingga untuk sementara memimpin dua instansi sekaligus.

Patuh pada Keputusan Bupati

Wim tidak merinci alasan pembatalan mutasi yang sebelumnya ditetapkan pada 8 Oktober 2025. Namun ia menegaskan tetap mematuhi arahan Bupati Kotim sebagai pimpinan daerah.

“Saya tetap menjalankan tugas dan fungsi sesuai kapasitas saya sebagai staf ahli, termasuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada Bupati,” kata Wim.

Pada kesempatan itu, Wim juga menyampaikan laporan lengkap mengenai kondisi terkini Disbudpar, termasuk program yang tengah berjalan dan agenda besar yang akan digelar tahun depan.

Deretan Agenda Besar Disbudpar Kotim

Beberapa kegiatan berskala besar yang sudah masuk kalender 2026 antara lain:

  • Festival Habaring Hurung sebagai bagian dari HUT ke-73 Kotim, mencakup Festival Perahu Hias dan tarian massal.

  • Persiapan keikutsertaan dalam Festival Budaya Isen Mulang pada HUT Provinsi Kalteng.

  • Pengembangan wisata Pulau Hanibung, salah satu program prioritas Bupati Kotim.

Wim mengungkapkan usulan UKL-UPL Pulau Hanibung telah diajukan, namun karena keterbatasan anggaran, realisasi tidak dapat dilakukan pada 2026.

“Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan saudara Rihel, 2027 program itu bisa berjalan,” ujarnya.

Rihel Fokus Tuntaskan Program yang Tertunda

Sementara itu, Plt Kepala Disbudpar Kotim, Rihel, menegaskan langkah awalnya adalah memastikan seluruh program yang belum rampung dapat segera ditindaklanjuti.

“Program yang belum selesai akan kita inventarisir dan segera kita kerjakan, baik dari sisi administrasi keuangan maupun berkas-berkas pendukung lainnya,” ucapnya.

Rihel juga menekankan pentingnya penataan dan kejelasan aset Disbudpar, termasuk Wisata Ujung Pandaran, Museum Kayu Sampit, hingga Rumah Betang Tumbang Gagu.

Selain melakukan konsolidasi internal, ia menegaskan bahwa sejumlah agenda tahunan harus tetap berjalan meskipun kondisi anggaran sedang terbatas.

“Mudah-mudahan, dengan kondisi keuangan yang minim, program dan kegiatan tetap bisa terlaksana optimal,” tutupnya. (*)

(sal/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama