![]() |
| Petugas BPBD Kota Banjarmasin melakukan pemantauan banjir rob yang menggenangi beberapa wilayah Kota Banjarmasin, Rabu (12/11/2025). (Dok. Wartabanjar.com/ist) |
SATUHABAR.COM, KALSEL - Banjarmasin - Fenomena banjir rob kembali melanda sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (13/11/2025) dini hari. Air laut pasang menyebabkan genangan di beberapa titik dengan ketinggian mencapai 30 hingga 40 sentimeter, meski tidak disertai hujan deras.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin langsung turun ke lapangan sejak pukul 01.00 WITA untuk melakukan pemantauan dan memastikan situasi tetap terkendali. Sedikitnya ada tiga titik terdampak banjir rob, yakni Jalan Jafri Zam-Zam, persimpangan Cenderawasih, dan Jalan Pembangunan dekat Pasir Mas.
Komandan Regu BPBD Banjarmasin, Andy Putra, menjelaskan bahwa genangan terjadi akibat faktor alam berupa pasang air laut, bukan karena saluran drainase yang tersumbat.
“Ini murni karena air pasang. Tidak ada hujan, jadi penyebabnya bukan sumbatan saluran,” ujarnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan genangan di Jalan Jafri Zam-Zam memiliki kedalaman sekitar 30 sentimeter, sementara di kawasan Cenderawasih—yang dikenal sebagai daerah rawan genangan—ketinggian air mencapai puncaknya antara pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari.
Meski situasi telah berangsur surut, tumpukan sampah di tepi jalan dan saluran air menjadi perhatian serius tim BPBD. “Sampah yang terbawa air rob bisa masuk ke kompleks warga, dan saat surut, biasanya berserakan di jalan,” kata Andy.
Sementara itu, warga setempat mengaku kondisi ini sudah menjadi rutinitas tahunan. Surya (38), warga kawasan Pasir Mas, menuturkan bahwa air biasanya mulai naik pada malam hari dan baru surut menjelang subuh.
“Kalau lagi puncaknya, bisa selutut orang dewasa. Yang bikin khawatir, kadang ada ular atau biawak keluar dari got,” ungkapnya.
BPBD mengimbau masyarakat di wilayah rendah untuk tetap waspada menghadapi potensi kenaikan air pasang yang diprediksi masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, warga juga diingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah genangan.
“Kami terus memantau kondisi pasang dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan agar warga tetap siaga,” tutur Andy menegaskan.
Banjir rob merupakan fenomena rutin yang kerap terjadi di Banjarmasin, kota yang dijuluki Seribu Sungai ini. Kondisi geografis yang rendah dan berdekatan dengan muara laut menjadikan wilayah tersebut rawan tergenang saat pasang tinggi. (*)
(yus/satuhabar)
