![]() |
| Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotim, Susilo |
SATUHABAR.COM, KALTENG - Sampit - Sektor peternakan sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi industri berskala besar. Hal ini mendorong kalangan pengusaha untuk mulai berinvestasi di bidang tersebut.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotim, Susilo, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan kandang sapi dan area penanaman pakan ternak.
“Kami sudah menyiapkan lahan tahap awal seluas 20 hektare yang akan difungsikan sebagai kandang dan penanaman rumput pakan,” kata Susilo di Sampit, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, subsektor peternakan memiliki prospek cerah karena kebutuhan daging sapi di Kotim masih tinggi dan belum dapat terpenuhi oleh produksi lokal.
Susilo yang juga merupakan pendiri Grahacipta Sumber Artha (GSA) Farm Kotim—anak usaha di bawah Silo Corporation—menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pengembangan peternakan terpadu yang mencakup penggemukan sapi, pembibitan, hingga pusat edukasi.
“Kami ingin GSA Farm menjadi langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan dan menuju swasembada daging di daerah,” ujarnya.
Setiap tahun, Kotim masih mengimpor lebih dari 7.000 ekor sapi dari luar daerah seperti Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Data menunjukkan sekitar 75 persen kebutuhan sapi di wilayah tersebut dipasok dari luar.
Pada momentum Iduladha 2025, tercatat lebih dari 2.300 ekor sapi dan 900 ekor kambing diperdagangkan di 62 titik penampungan hewan kurban di Kotim, sebagian besar berasal dari provinsi lain.
Keseriusan mengembangkan peternakan juga tampak dari keikutsertaannya dalam kegiatan studi lapangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Plt. Kepala Bidang PKH Dinas TPHP Kalteng, drh. Nina Ariani.
“BIB Lembang menjadi referensi nasional bagi siapa pun yang ingin memajukan sektor peternakan sapi di Indonesia,” ungkap Susilo.
Dalam kunjungan itu, ia mempelajari manajemen pengelolaan sapi unggul yang sesuai dengan kondisi iklim di Kalimantan, serta potensi pengembangan ternak kambing dan domba.
“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di Kotim dan Kalteng, bahwa sektor peternakan memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan. Ke depan, GSA Farm juga akan memproduksi pakan ternak secara mandiri,” tutupnya. (*)
(sal/satuhabar)
