SATUHABAR.COM, KALSEL - Martapura - Asap tipis mengepul dari deretan kuali besar di sudut-sudut Martapura. Di baliknya, tangan-tangan sigap mengaduk nasi, sayur, dan lauk sejak pagi buta. Bukan di rumah makan, bukan pula di acara pesta. Inilah dapur umum yang disiapkan khusus untuk jutaan langkah kaki yang datang dengan niat ibadah: jemaah Haul Guru Sekumpul.
Pada peringatan haul ke-21 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, Polda Kalimantan Selatan membuka 17 dapur umum yang tersebar di sejumlah titik strategis. Dapur-dapur ini mulai beroperasi sejak Jumat (26/12) hingga Senin (29/12), melayani kebutuhan makan dan minum jemaah yang datang dari berbagai penjuru.
Di sela-sela kesibukan pengamanan, polisi tak hanya berdiri di persimpangan jalan atau mengatur arus lalu lintas. Mereka juga hadir di balik meja dapur, bekerja bersama ibu-ibu Bhayangkari dan relawan masyarakat. Dari pagi hingga malam, makanan hangat terus disiapkan, memastikan tak ada jemaah yang kelaparan di tengah perjalanan spiritualnya.
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, menyebut dapur umum ini menjadi bagian dari pelayanan kemanusiaan. Konsumsi tidak hanya disediakan bagi jemaah, tetapi juga untuk petugas pengamanan dan relawan yang bertugas tanpa kenal waktu.
Tak hanya dapur statis, Polda Kalsel juga mengerahkan empat Kendaraan Dapur Lapangan milik Satuan Brimob. Kendaraan ini memungkinkan distribusi makanan menjangkau titik-titik padat yang sulit diakses. Seluruh fasilitas tersebut mendapat dukungan langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Selain makanan, kebutuhan paling vital lainnya juga disiapkan: air bersih. Sepuluh unit kendaraan mobile water treatment diterjunkan untuk memastikan jemaah mendapatkan air siap minum yang aman dan higienis. Di tengah lautan manusia yang memadati Martapura, seteguk air bersih menjadi penopang penting agar ibadah dapat dijalani dengan khusyuk.
Setiap tahunnya, Haul Guru Sekumpul selalu menghadirkan pemandangan yang sama: jutaan manusia berjalan beriringan, bersimpuh dalam doa, dan berbagi ruang tanpa sekat. Untuk memastikan semua berjalan aman dan tertib, Polda Kalimantan Selatan menggelar Operasi Kewilayahan bertajuk Sekumpul Intan 2025.
Lebih dari 3.000 personel gabungan dikerahkan. Mereka berasal dari Polri, TNI, serta instansi terkait lainnya. Dukungan tambahan juga datang dari 300 personel Brimob Mabes Polri dan 350 personel Polda Kalimantan Tengah. Semua bergerak dalam satu irama pengabdian.
Namun di balik angka-angka itu, ada cerita lain yang jarang terlihat: cerita tentang polisi yang menyendok nasi, menuang air minum, dan menyapa jemaah dengan senyum. Cerita tentang keamanan yang tidak hanya dijaga dengan barikade dan sirene, tetapi juga dengan kepedulian dan pelayanan.
Di Haul Guru Sekumpul, pengabdian memiliki banyak wajah. Ada yang berdoa, ada yang melayani, ada yang menjaga. Dan dari dapur-dapur sederhana itulah, nilai kebersamaan dan keikhlasan kembali disajikan—hangat, tanpa pamrih, dan penuh makna. (*)
(yus/satuhabar)
