Kepala Staf Presiden Puji Toleransi Palangka Raya di Seminar Natal

Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari (Dok. lenterakalimantan.com)


SATUHABAR.COM, KALTENG - Palangka Raya - Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari, menjadi sorotan utama dalam Seminar Natal Nasional 2025 yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Tjilik Riwut, Kompleks Katedral Santa Maria, Palangka Raya. Kota ini menjadi salah satu dari sembilan titik pelaksanaan seminar serentak di seluruh Indonesia.

Qodari tampil sebagai pembicara utama dan menyampaikan apresiasi atas suasana perayaan Natal di Palangka Raya yang dinilainya selalu meriah dan penuh kebersamaan. Ia menegaskan bahwa kuatnya nilai toleransi masyarakat Kalimantan Tengah menjadi kunci keharmonisan tersebut.

“Perayaan Natal di Palangka Raya selalu menghadirkan kegembiraan kolektif. Selain umat Kristiani yang besar, masyarakat di sini menjunjung tinggi nilai saling menghormati. Ini bukti nyata filosofi Huma Betang dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dalam paparannya, Qodari juga menjelaskan arah pembangunan nasional yang sedang dijalankan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa visi kedaulatan energi, pangan, pertahanan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan pondasi menuju Indonesia Maju 2045.

Menurutnya, nilai-nilai toleransi dan persatuan yang dijaga masyarakat Kalimantan Tengah sangat relevan dengan agenda nasional untuk memperkuat solidaritas antarsesama.

Sementara itu, perwakilan Panitia Natal Nasional 2025, Suwarsono, menyampaikan bahwa Palangka Raya dipilih sebagai tuan rumah karena kerukunan antarpemeluk agama yang sangat terjaga.

“Interaksi antarumat beragama di Palangka Raya sangat harmonis. Umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha hidup berdampingan dengan rukun. Inilah alasan kota ini layak menjadi lokasi seminar berskala nasional,” katanya.

Seminar ini mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” dengan subtema daerah mengenai penguatan nilai Huma Betang sebagai fondasi keluarga mandiri di Kalteng. (*)

(dho/satuhabar)

Lebih baru Lebih lama