Ziarah Nasional HUT ke-80 TNI di TMP Batarung, Wujud Hormat pada Para Pahlawan

Upacara Ziarah Nasional dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI, digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Batarung, Kotawaringin Timur, Jumat (3/10/2025). 

SATUHABAR.COM, KALTENG - Kotawaringin Timur - Upacara Ziarah Nasional dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlangsung khidmat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Batarung Km 8 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (3/10/2025).

Rangkaian kegiatan diawali dengan penghormatan kepada arwah pahlawan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga oleh Inspektur Upacara, dilanjutkan doa bersama, hingga prosesi tabur bunga yang diikuti seluruh peserta.

Kepala Staf Korem 102/Panju Panjung, Kolonel Inf Jajan Kurniawan, dipercaya sebagai Inspektur Upacara. Ia menegaskan, kegiatan ziarah tidak sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya melestarikan nilai perjuangan dan menjaga warisan sejarah bangsa.

“Alhamdulillah, jajaran Korem 102 bersama keluarga besar TNI dan FKBD dapat melaksanakan ziarah ini. Ini bukan hanya seremoni, tapi cara kami menjaga sejarah agar tetap hidup,” ujar Jajan.

Menurutnya, ziarah kali ini memiliki makna khusus karena dilaksanakan secara serentak di tingkat nasional. Hal tersebut menjadi momentum untuk meneguhkan kembali penghormatan terhadap jasa pahlawan yang harus terus diwariskan dari generasi ke generasi.

“Harapan kami, meski nanti kami sudah purna tugas, penghormatan ini tetap berjalan. Sebab, tanpa pengorbanan para pahlawan, TNI tidak akan pernah berdiri kokoh, begitu pula bangsa Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa ziarah juga menjadi sarana memohon ampunan dan keberkahan, baik untuk para pahlawan maupun prajurit yang masih bertugas. “Semoga kita semua diberi kekuatan lahir batin agar mampu melanjutkan pengabdian menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ucapnya.

Kolonel Jajan turut berpesan kepada generasi muda untuk meneladani semangat juang para pahlawan. Ia menekankan, TMP bukan hanya menjadi tempat upacara bagi TNI, melainkan juga terbuka bagi masyarakat umum.

“Di sini ada 48 pahlawan yang dimakamkan. Kami berharap sekolah-sekolah bisa mengajak siswanya untuk berziarah, agar mereka mengenal dan menghargai jasa para pendahulu bangsa,” jelasnya.

Ia mengingatkan, bangsa yang melupakan sejarah akan kehilangan jati diri. Karena itu, ziarah harus dimaknai sebagai pengingat agar semangat perjuangan terus hidup dalam diri generasi penerus. (*)


(sal/satuhabar) 

Lebih baru Lebih lama